DISTORSI dalam KERAMAIAN
Setelah mendapat keuntungan sebesar $500.000, saya memutuskan pindah ke kantor broker di New York..Jika saya bisa mendapatkan keuntungan dari jarak jauh, kenapa tidak dengan 1 juta dollar, 2 juta dollar dan 5 juta dollar berikutnya di kantor sekuritas?
Saya terpesona pada kunjungan pertama ke kantor ini..Ruang rapat besar, dengan kursi-kursi ditempatkan di setiap mesin..Suasananya amat menarik,, diisi dengan penuh alat-alat canggih..Orang-orang yang ada di ruangan ini menggunakan pakaian setelan terbaik khas Monte Carlo..Suara mesin tik, mesin telegram, mesin tickers, segala kesibukan ketika pasar dibuka membuat saya merasa ini lah tempat kemenangan masa depan saya..
Jika dulu sy trading hanya dengan kiriman telegram pada harga closing, kini saya bisa melihat RUNNING TRADE..Harga berubah setiap detik..
Saya berbicara dengan broker, saya mendapat NEWS dan RUMOUR..
Gosip, fakta, opini semua menumpuk di telinga saya..
Namun, hal pertama yang terjadi adalah, setan "INGIN CEPAT KAYA" telah menguasai saya..Saya benar-benar kehilangan sudut pandang yang jernih..Akal sehat meninggalkan saya dan emosi mengambil alih sepenuhnya..
Ketika saya mendengar orang banyak, saya menjadi bertindak seperti mereka..Alih-alih bekerja sendiri, saya menjadi anak domba yang bingung dan senang berlalu lalang dengan orang lain, menunggu untuk di potong..Mustahil bagi saya untuk mengatakan TIDAK ketika semua orang disekitar saya mengatakan YA..
Saya menjadi TAKUT ketika semua orang TAKUT..Saya menjadi memiliki harapan ketika semua orang penuh harapan..
Saya berperilaku seperti SEORANG AMATIR..
Hari-hari berlalu seperti lingkaran setan terlihat seperti ini =
SAYA MEMBELI PADA PUNCAK
Segera setelah saya beli
Saham tersebut mulai turun, saya menjadi takut
SAYA MENJUALNYA DIDASAR
Segera setelah saya jual
Saham itu mulai naik, saya menjadi serakah
SAYA MEMBELI PADA PUNCAK
Kesimpulannya JELAS, saya berpikir terlalu banyak..
Interupsi, rumor, kepanikan, gosip, rekomendasi semua yang saling bertentangan berkumpul di telinga saya..Saya melihat angka-angka yang berubah setiap hari tanpa melihat plan, "mereka" menjual saham pada saya mahal, "mereka" membeli saham dari saya murah, setiap hari pikiran saya seperti harus memerangi "MEREKA",,,dan sebagai hasilnya, EMOSI saya pun KACAU..
Ketenangan dalam menganalisa dan mengeksekusi saham yang saya dapatkan ketika berkelana di Hongkong, Kalkuta, Saigon dan Stockholm tidak saya dapatkan di New York..
Saya memutuskan hanya ada satu jawaban..Saya harus PERGI, jauh dari semua DISTORSI ini..
Komentar
Posting Komentar